Monday, April 21, 2008

Tentang Tuberkulosis


21 April. Hari Kartini. Lalu mengapa postingnya tidak ada kaitannya dengan perayaan itu? Tapi justru tentang Tuberkulosis? Tentang penyakit?

Hmm.. tunggu dulu. Menurut saya, semangat yang disebarkan oleh Kartini, Ibu kita tercinta itu, pada intinya adalah upaya agar kita, kaum perempuan, lebih “melek”. Melek terhadap kebutuhan pendidikan, melek terhadap kesetaraan dalam berbagai bidang, melek terhadap isu dan masalah sosial.

Nah, penyakit yang satu ini adalah salah satu masalah sosial yang harus mendapat perhatian serius. Selama ini banyak orang malu membicarakan penyakit Tuberkulosis karena menganggap penyakit ini adalah penyakit dari golongan masyarakat tertentu saja. Padahal Indonesia saat ini masih menduduki urutan ketiga setelah India dan Cina dalam hal jumlah penderita penyakit tuberkulosis (TBC) paru menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada peringatan World TB Day atau Hari TB Sedunia tanggal 24 Maret lalu. Di Indonesia jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ini, penyakit TB merupakan penyebab kematian no 2. Dari setiap 100 penduduk Indonesia, 3-6 orang menderita TB paru. Penyakit TBC ini merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan berakibat pada dampak sosial yang besar.

TBC atau dikenal juga dengan Tuberculosa atau Tuberkulosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Kuman ini berbentuk batang yang berkoloni pada media pembiakan bakteri. Meskipun kuman TBC dapat menyerang berbagai organ tubuh manusia, namun kuman ini paling sering menyerang organ paru. Infeksi primer terjadi pada individu yang sebelumya belum memiliki kekebalan tubuh terhadap basil tersebut. Tuberculosa Paru adalah penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja.

Lebih jauh tentang TB dapat ditelusur antara lain dalam situs-situs berikut.

http://www.cdc.gov 
http://www.nlm.nih.gov 
http://www.lungusa.org
http://kidshealth.org
http://www.sehatgroup.web.id 
http://www.dinkes-diy.org 
http://www.health.nsw.gov.au

Nah, disinilah kaum perempuan dapat mengambil peran, mengingat akses dalam hubungan sosial lebih luas dan lebih luwes, misalnya dalam kegiatan Dasa Wisma atau pertemuan PKK dan samacamnya.

Selamat Hari Kartini..

No comments: